Jembatan favorit untuk bunuh diri dan tanda cinta di Kupang
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwksBpnX1KAhJqANHVv4Tgb0djxAENAyJ_RxxiWt3497AQDqfOvWHfcpAzzl1Dy_PiK1NncU6e30OLixXyBbl_p2LTZgWm8LR4Cui8dI1ChyxLwwaJmraEr5EtrKHsD-jQdb6HaYZuygM/s320/download.jpg)
Tetapi siapa sangka, Jembatan Liliba menjadi salah satu tempat favorit bunuh diri. Menurut data Satreskrim Polresta Kupang, sudah ada 5 orang korban meninggal akibat bunuh diri di Jembatan Liliba sepanjang tahun 2013-2015 saja. Sementara catatan awal kasus bunuh diri sudah mulai sejak tahun 2000-an.
Banyak alasan mengapa seseorang mengakihiri hidupnya di tempat ini. Ada yang bunuh diri karena masalah cinta. Ada juga yang bunuh diri karena frustasi dalam hidup.
Untuk mencegah aksi bunuh diri kembali terjadi di Jembatan Liliba, warga sekitar terpaksa memasang pelang yang bertuliskan, 'Dilarang bunuh diri di tempat ini. Cari tempat lain saja'.
Pelang yang dituliskan dengan tulisan tangan menggunakan spidol berukuran besar itu terpampang besar di ujung jembatan yang sering dijadikan tempat bunuh diri bagi warga Kota Kupang. Namun tidak diketahui siapa yang menuliskan larangan itu.
Sebelum Jembatan Liliba dibangun, belahan barat dan timur Kota Kupang hanya dihubungkan oleh satu jembatan yakni Jembatan Oesapa.
Pada tahun 1999, Jembatan Liliba mulai dibangun. Pekerjaan jembatan ini memakan waktu selama empat tahun lebih. Pada bulan Juli tahun 1994, Menteri Haryanto Danutirto meresmikan jembatan ini.
Comments
Post a Comment