Posts

Showing posts from September, 2016

Jika kamu jadi Aa Gatot

Image
Ih siapa sudi. Hahaha. Ogah ah... Gatot Brajamusti atau tenar disebut Aa Gatot bukan laki-laki biasa. Dia adalah superhero . Lihat saja dalam aktingnya di film Azrax, dengan mudahnya Aa Gatot mencabut tiang lampu untuk melumpuhkan lawan-lawannya. Tapi itu Gatot dalam film. Aa Gatot bukan lelaki biasa di hidup nyata ada dalam kemampuannya menghadirkan dua pribadi dan sekaligus malaikat dalam satu tubuh. Ada kesempatan dia menjadi Aa Gatot. Kadang dia menjadi Nabi Sulaiman dan kadang dia menjadi jin Jabir atau malaikat Izrail. Hebat kan! Aa Gatot menjelma menjadi Nabi Sulaiman dan jin Jabir tergantung sikon alias situasi dan kondisi yang bisa ia kendalikan. Penjelmaan pribadi Gatot ini diduga jadi modusnya untuk bersua badan dengan korbannya.

Lawan politikus yang suka bikin janji

Image
Janji dan politikus itu identik. Keduanya bersaudara kembar. Tak satupun politikus di dunia yang tidak mengumbar janji, entah ketika dia bertemu konstituen maupun saat proses kampanye. Dalam ilmu politik, janji adalah komunikasi, komunikasi politik. Menurut filsuf Habermas, komunikasi hanya berfungsi jika pernyataan-pernyataan jelas, jujur, dan tepat. Di luar itu, komunikasi hanyalah omong kosong dan permainan kata. Lantas, bagaimana janji itu bisa menjadi komunikasi yang benar dan dipercaya? Janji sebagai komunikasi yang benar dan dipercaya dicari dalam bahasa yang digunakan. Janji itu itu benar bila berangkat dari proposisi (kalimat) yang benar. Namun janji belum menjadi sebuah kesimpulan. Janji masih sebuah proposisi. Akan menjadi sebuah kesimpulan yang benar jika dalam janji ada pertanggungjawaban (menurut logika Aristoteles). Akan tetapi, yang sering menjadi masalah dalam sebuah janji adalah soal lupa. Benar bahwa lupa adalah kondisi alamiah manusia, namun, ada lupa yang

Indonesia dan ingatan yang sakit

Image
Saya masih ingat pembicaraan dengan seorang anak dari salah satu jenderal Pahlawan Revolusi. Sebut saja namanya AN. Dia masih kecil kala ayahnya diberondong puluhan peluru oleh pasukan Cakrabirawa. Di bawah mata ibunya, sang ayah tewas dan diseret ke Lubang Buaya. Di otak AN, kenangan itu sangat menyakitkan. AN mengingat tentang darah sang ayah yang menggenangi kamar dan luka batin mereka bertahun-tahun. Tapi yang paling menyakitkan adalah biasnya informasi yang mereka terima. "Saya sedang mengumpulkan data tapi yang lebih penting adalah bagaimana kalian kaum muda membuka tabir gelap itu," pesannya kepada saya kala itu.

Belajar laptop, cerita anak di perbatasan Timor Leste

Image
Prajurit kepala (Praka) Tony memutar otak, bagaimana cara agar anak-anak itu tak hanya menghabiskan waktunya di depan televisi. Mereka harus belajar sesuatu, setidaknya ada yang bermanfaat bagi mereka di masa depan. Kesepakatan pun dibuat, anak-anak boleh nonton asal belajar terlebih dahulu. Itulah cerita awal pertemuan saya dengan pasukan penjaga perbatasan di Pos Oelbinose, Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT. Praka Tony dan ke tiga belas rekannya dari Batalion Armed XI Kostrad Magelang sudah tiga bulan lebih menjaga titik perbatasan dengan Distrik Ambenu-Oeccusee, Timor Leste (RDTL). "Saya awalnya melihat mereka habiskan waktu hanya dengan menonton televisi. Kami di sini akhirnya berpikir lebih baik anak-anak ini diberikan pelajaran tambahan," cerita Praka Tony di Pos Perbatasan Oelbinose, Sabtu (12/12) tahun 2015 lalu. Di sela-sela kesibukan, Praka Tony dan rekan-rekannya bergantian membimbing anak-anak itu. Mereka mengulang k

Komandan muda di tapal batas

Image
Muda dan terlihat masih belia. Tapi siapa sangka Sersan Dua (Serda) Lucky sudah menjadi pemimpin bagi rekan-rekan yang jauh lebih tua darinya. Serda Lucky dipercaya menjadi Wakil Komandan Pos (Wadanpos) penjagaan di Dusun Nelu, wilayah perbatasan NKRI dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL), sebuah titik terpencil yang berada di atas bukit. Bersama Komandan Pos Sertu Sodikin, Serda Luky memimpin kesepuluh anak buahnya dari Batalyon Armed XI Kostrad Magelang. Sehari-hari mereka siap-siaga demi memastikan keamanan di perbatasan. Serda Lucky tak pernah membayangkan kondisi di perbatasan yang ternyata sangat menyedihkan. Mereka seolah hidup di dunia luar dan terpencil. "Saya shock melihat Pos Nelu pertama kali. Jauh, terpencil dan hampir tidak ada pembangunan di sini,"" cerita Serda Luki ketika saya berkesempatan melihat pilar perbatasan NKRI-Leolbatan, RDTL, TTU, beberapa waktu lalu.Serda Lucky menjalani hari-harinya dibalut kesunyian dan kesepian. Satu-satunya

Gerson Poyk dan sastra Indonesia

Image
Seorang laki-laki tua keluar dari sebuah rumah berukuran sedang di Jalan Raden Saleh, Depok. Kepala dan janggutnya sudah berwarna putih. Langkahnya lamban dan sedikit mengerutkan dahi melihat tamu yang tak dikenal menyambangi kediamannya. "Saya Gerson Poyk," katanya sembari membetulkan kancing bajunya ketika penulis menyalaminya usai menanyakan seorang bocah perempuan yang tak lain adalah cucunya sendiri. Gerson Poyk adalah salah satu sastrawan Indonesia yang cukup terkenal. Sejak ia berkarya tahun 1950, 100 judul buku berupa antologi puisi, cerpen dan novel sudah dihasilkannya. Gerson Poyk menjadi potret suram sastrawan Indonesia yang hidup dari karya tulisnya. Dengan idealisme tinggi untuk terus menghasilkan karya sastra bermutu, Gerson seperti tak peduli dengan tubuh ringkih dan sakit asam urat yang menyerang lututnya. Gerson terus menulis meski upahnya tak cukup untuk masa tuanya.

Anies Baswedan, dulu lawan kini kawan

Image
Setelah didepak dari kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Jokowi, Anies Baswedan kini menjajal jadi Gubernur DKI di Pilkada 2017. Bersama Sandiaga Uno sebagai wakilnya, Anies siap bertarung melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Di koalisi Gerindra-PKS, Anies dipilih dari sekian nama yang muncul selama ini. Anies bahkan mengalahkan nama Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo yang disebut-sebut bakal menjadi pasangan Sandiaga Uno. Meski akhirnya dideklarasikan pada Jumat (23/9) sore, Anies dipilih dalam rapat internal di kediaman Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Jl. Kertanegara, Blok M, Jaksel, Jumat (23/9) dini hari.

Hanya Ahok yang mampu luluhkan hati Megawati

Image
  Meski melalui jalan panjang dan terkesan berbau 'drama', PDIP akhirnya mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017. Sebagai petahana, Ahok maju bersama Djarot Saiful Hidayat yang merupakan kader PDIP sendiri. Atas nama hak prerogatif Ketum Megawati, Ahok mendapat tepuk tangan riuh hadirin yang memenuhi seisi ruangan di DPP PDIP, Jl. Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9) lalu ketika namanya disebut bersama Djarot. Keputusan ini juga mengesampingkan segala hal yang diributkan selama ini di internal partai. Segala ingar-bingar termasuk penolakan atas Ahok itu akhirnya cair begitu dia mendapat tiket dari PDIP.

Dari Cikeas menuju DKI 1

Image
Mata Agus Harimurti Yudhoyono nampak berkaca-kaca. Di sebelahnya, sang adik Ibas Yudhoyono tampak ikut terharu. Begitu pula kedua orang tuanya, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono. Dan seakan tak mau kalah dengan awak media, istri Ibas, Aliya Radjasa ikut merekam dengan ponselnya. Keluarga Cikeas ini menyaksikan secara langsung pidato politik perdana Agus di Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat setelah mendaftarkan diri di KPUD DKI, Jumat (23/9) sore. Agus resmi menjadi calon gubernur bersama Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Sylviana Murni. Keduanya diusung empat partai, Demokrat, PKB, PPP dan PAN. Rabu (21/9), SBY mengumpulkan elite dari tiga parpol di kediamannya di Cikeas, Bogor. Mereka adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP M Romahurmuziy dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Pertemuan itu membahas calon yang akan diusung setelah Gerindra dan PKS mengajukan nama Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera. "Dari hasil survei int

'Cinta politis' Megawati dan Ahok

Image
Jauh-jauh hari politikus PDIP Hendrawan Supratikno sudah mengetahui isi hati Megawati Soekarnoputri. Dia tahu, sang ketua umum akan mencalonkan kembali petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017. Namun sebagai kader, Hendrawan menutup rapat informasi itu. Dia membiarkan politik menjadi liar dalam belantaranya, terutama isu partainya akan mengusung kembali Ahok. Hendrawan dan elite PDIP lainnya bahkan diberikan kesempatan untuk menafsir dan mempresepsikan setiap komentar-komentar Mega kepada Ahok. "Saya sudah tahu lama Ahok akan diusung tapi kan kita punya mekanisme internal yang harus ditaati," kata Hendrawan usai kabar pengusungan Ahok-Djarot di DPP PDIP, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (20/9) malam. Pengusungan kembali Ahok memang bukan kabar yang mengejutkan. Berbeda dengan Agus Harimurti Yudhoyono yang muncul di saat terakhir di kubu Cikeas, isu mengusung Ahok menjadi konsumsi sebagaian elite PDI P seperti Hendrawan. Bahkan Sekjen PDIP Hasto Kristiy

'Pembelotan' Anies Baswedan dan politik Machiavelli

Image
Selepas tak lagi menjabat Mendikbud, Anies Baswedan kini menjajaki babak baru. Di Pilgub DKI Jakarta 2017, bersama Sandiaga Uno sebagai wakilnya, dia resmi diusung sebagai cagub dari Koalisi Gerindra-PKS. Sedikit mengejutkan pilihan Prabowo ini. Mantan Rektor Univeristas Paramadina ini adalah 'musuh' lamanya di Pilpres 2014. Anies merupakan jubir Jokowi-Jusuf Kalla. Kala itu dia menyebut Prabowo-Hatta adalah kumpulkan mafia. Saat menjadi tim sukses Jokowi-JK (yang diusung PDIP), Anies kerap melontarkan kritik pedas kepada pasangan Prabowo-Hatta. Bahkan, Anies mengkritik tajam visi-misi Prabowo-Hatta di beberapa kesempatan. Anies menuding program Prabowo-Hatta banyak yang hampir sama dengan visi misi Jokowi-JK. Tak ada musuh ataupun sahabat abadi dalam politik. Hari ini kawan, besok jadi lawan. Begitupun sebaliknya. Dan itu terjadi dalam diri Anies. Dulu menjadi lawan Prabowo, kini menjadi sekutu politik. Dulu menjadi kawan PDIP, sekarang menjadi lawan di Pilgu

Satu jam menegangkan di rumah Megawati

Image
Wajah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tampak menegang. Matanya lurus menatap ke depan. Di sampingnya, Sekjen Hasto Kristiyanto tampak sibuk mencatat. Wajah Bendahara Umum Olly Dondokambey juga tampak serius. Demikian juga Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

'Risma itu masa lalu'

Image
Sebulan yang lalu LSM Gerak Indonesia mengumpulkan sekitar 30 orang mendeklarasikan dukungan agar Walikota Surabaya Tri Rismaharini hijrah ke Jakarta. Kampung Gusti Dukung Risma (K-Gris), begitu nama yang dipersiapkan untuk gerakan ini. Mereka adalah warga pemukiman Jalan Permata 15, TPI 2, Kampung Gusti, Kebon Pala, RT01/RW14 Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Dukungan kepada Risma mencuat ke permukaan sejalan dengan banyaknya penolakan atas petahana Basuki Tjahja Purnama (Ahok) di internal PDI P. Lebih dari itu, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Kekeluargaan juga menyatakan dukungan mereka kepada Risma. Dalam simulasi politik Koalisi Kekeluargaan, Risma digadang-gadang berpasangan dengan Sandiaga Uno (Gerindra) atau Yusril Ihza Mahendra (oleh PKB).