Posts

Showing posts from November, 2016

Hal ini yang membuat hati Lulung teriris-iris karena status tersangka Ahok

Image
Haji Abraham Lunggana kelihatan makin sewot dengan status Basuki Tjahja Purnama (Ahok) sebagai tersangka. Haji Lulung, demikian sapaan akrabnya sama seperti FPI dan MUI yang berharap penuh agar Ahok segera dijebloskan ke penjara. Mereka seperti kurang percaya dengan proses hukum yang sedang berjalan. Saya menilai Haji Lulung lagi curi pandang dan cari perhatian baru di media. Maklum selama kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok bergulir, Lulung hampir dan atau kurang diliput media. Tak terdengar celoteh-celotehnya yang bikin orang ngakak bukan kepalang.

Norak tau, samakan Yesus dengan Ahok

Image
Ada fenomena baru Ahokers di Pilkada DKI 2017. Fenomena itu tak lain adalah menyamakan Basuki T Purnama (Ahok) dengan pribadi Yesus. Mereka menyebut Ahok itu orang terpilih seperti Yesus. Bahkan ada juga yang menyebut Ahok adalah pemenuhan nas Injili. Anda tidak percaya, silakan buka Facebook . Status itu bertebaran di mana-mana. Hal itu juga membuat saya tertarik menulis ini. Awalnya hanya memaklumi saja. Tapi kemudian salah seorang sahabat saya mulai mengkritisi fenomena itu. Saya sepakat dan mulai mencari lead yang cocok. Akhirnya jadi seperti apa yang anda baca barusan: fenomena arkaik agamawi. Skenario dukungan yang kurang tepat dan bahkan menjual-jual nama agama. Tidak apa-apa misalnya ayat Injil itu dibuat untuk menghibur Ahok yang saat ini sudah jadi tersangka.

Apakah suntik mati boleh dilakukan untuk pasien terminal?

Image
Humaidah (46) terbaring lemah dan tak berdaya di kamar perawatan. Lima tahun tujuh bulan lamanya dia menahan ringkih dalam kesakitan. Dia masih hidup dalam bola-bola mata yang bergerak. Hanya itu yang mampu dia lakukan. Humaidah tak lebih dari mayat hidup di RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Suami, anak dan keluarganya nyaris pasrah. Permohonan suntik mati kepada Mahkamah Agung (MA), menjadi jalan terakhir keluarga agar Humaida benar-benar bisa lepas dari derita yang dialaminya.

Menyingkirkan Ahok dalam kata dan pribadinya

Image
Kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok masih bergulir.  FPI dan MUI tetap berharap jika Ahok dinyatakan bersalah. Tapi FPI  termasuk lawan politik Ahok terlihat seperti ketar-ketir. Itu bisa dilihat ketika Ahok dan orang di lingkarannya berencana membawa ulama dari Saudi Arabiah, Syekh Amr Wardani. Ulama Al-Azhar ini rencananya dijadikan saksi ahli dalam kasus dugaan penistaan QS Almaidah 51 ini.

Ketika mayoritas 'menyandera' Jokowi karena Al-Maidah 51

Image
Basuki T Purnama alias Ahok tersandera kasus dugaan penistaan agama. Elektabiltasnya merosot menurut sebuah lembaga survei, LSI. Jika survei bulan Maret lalu elektabilitas Ahok sebesar 59,3 persen, di bulan November menjadi 24,6 persen. Tapi yang cukup sibuk dan bahkan mendapat imbas dari kasus Ahok adalah Presiden Jokowi. Dia didesak untuk tidak melindungi Ahok. Maka usai aksi 411 lalu, sang Presiden terlihat bolak-balik, keluar-masuk Istana Merdeka.

Survei LSI yang menyudutkan Ahok

Image
Polemik kasus dugaan penistaan agama menjadi beban berat bagi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Tak hanya aksi demo besar-besaran yang populer disebut aksi bela Islam 411, Ahok juga berkali-kali ditolak oleh sekelompok orang ketika melakukan blusukan. Ahok sebenarnya sudah cukup kompromitif. Sebelum aski 411, dia tak malu mendatangi Bareskrim Polri atas video yang disebarkan Buni Yani. Bahkan, Ahok juga mengaku rela dipenjara daripada harus mundur dari Pilkada DKI 2017.

Orang NTT di Jakarta sebut NKRI harga mati

Image
Masyarakat diaspora dari Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tinggal di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok (Jabodetabek) bertekad menjaga dan merawat kebhinekaan atau kemajemukan bangsa ini. Alasannya, Bhineka Tungggal Ika adalah salah satu harga mati bangsa ini yang harus dijaga, selain Pancasila, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ahok, agama dan iklan obat nyamuk

Image
"Apa ada yang lebih bagus dari HIT?" Jawabannya sedikit ngeles, "Yang Lebih mahal banyak! Dari sejuta iklan yang tayang di TV bertahun-tahun, iklan produk obat anti nyamuk ini membuat saya tersenyum-senyum masam. Ditanya apa yang lebih bagus, jawabannya malah yang lebih mahal itu banyak. Lain tanya lain jawab. Tidak sesuai kan! Bahasa iklan memang seperti itu, gokil, ngeles dan bahkan 'menjelekan' produk lain dengan bahasa perbandingan. Misalnya iklan deterjen dan shampo. Perusahaan pemiliknya selalu membandingkan deterjen dan lain dengan tidak mencantumkan nama produknya. Bahasanya pun sama, jangan salah pilih deterjen.

Terima kasih Buni Yani dari kami anak bawang

Image
Buni Yani berpotensi menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri. Dia merupakan pelaku penyebar video dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh petahana Basuki T Purnama (Ahok). Warga Depok yang mengaku sebagai mantan wartawan, peneliti dan dosen ini telah melakukan pengeditan transkrip video di mana Gubernur Ahok melakukan temu wicara dengan warga Kepulauan Seribu. Yang bersangkutan telah menghilangkan satu kata dari ucapan sang Gubernur yaitu kalimat "...DIBOHONGI *PAKAI* surat AlMaidah 51 menjadi DIBOHONGI Surat AlMaidah 51.

Ahmad Dhani dan politik kebencian

Image
Ketika menyatakan pencalonannya sebagai penantang petahana Basuki T Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta 2017, banyak yang tak terkejut dengan pilihan Ahmad Dhani Prasetyo. Artis tampil di panggung politik Indonesia memang tak asing lagi. Toh banyak artis seperti dia yang bermodal popularitas sudah bisa menjadi figur publik di perpolitikan Indonesia. Entah menjadi birokrat maupun anggota legislastif. Namun sepede-pedenya Ahmad Dhani, rupanya tak satu pun partai yang meliriknya menjadi calon gubernur DKI. Dhani yang mengklaim akan diusung Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Demokrat justru mencalonkan putra Cikeas, Agus Harimurti Yudhoyono.

Pajero Habib Rizieq dan konspirasi jatuhkan Jokowi

Image
Tak ada yang lebih fenomenal, mungkin, selain petahana Basuki T Purnama (Ahok). Kata-katanya pedas, tegas dan kadang nyelekit. Kata-kata juga itulah yang membawa Ahok ditolak oleh sebagaian umat muslim karena dugaan penistaan agama. Ahok dibenci karena mulutnya tapi juga disukai warga karena program-programnya. Ketika mengunjungi wilayah di DKI atau misalnya meresmikan RPTRA, Rumah Sakit, Rusun dan sebagainya, Ahok lah yang paling ditunggu-tunggu. Ibu-ibu berderet menunggu Selfie. Anak-anak sekolah berkumpul meminta Ahok foto bareng. Tak ketinggalan artis-artis ramai meminta selfie dengan sang gubernur.

4 November dan stigma teroris

Image
Saya masih yakin aksi demo 4 November 2016 tetap pada tuntutan untuk memperkarakan Basuki T Purnama (Ahok) secara segera. Kita juga tak bisa melarang Front Pembela Islam dan sejumlah ormas keagamaan untuk mengadakan aksi ini. Hak konsitusional di zaman demokrasi. Silakan. Asal tidak anarkis. Namun, berbagai spekulasi tentang bela Islam sudah tersebar di mana-mana. Sejalan dengan itu, isu adanya penyusupan gerakan Islam radikal dan ISIS muncul jelang demo ini menjadi kekhwatiran sendiri. Muncul pula pesan untuk berhati-hati muncul di grup Watshapp, Facebook, BBM. Tapi tenang, aparat sudah bersiaga. Densus 88 sudah disiagakan di sejumlah tempat strategis.

Skak mat ala Jokowi ke SBY

Image
SBY tak lagi menjadi presiden. Tapi begitu Jokowi menduduki kursi kepresidenan, SBY kerap kali mengkritik pemerintahan Jokowi. SBY sempat menyinggung rencana pembangunan poros maritim yang disebutnya hanya retorika belaka. Kemudian, mantan Presiden dua periode itu juga sempat mengingatkan Jokowi agar tak dikontrol kekuatan China. Kritik itu disampaikan SBY saat menyampaikan orasi ilmiahnya di acara Wisuda Sarjana Universitas Al Azhar Indonesia di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Kehutanan, Sabtu 27 Agustus 2016. Selain itu, kritik SBY atas Jokowi seringkali datang dari puri kediamannya di Cikeas. SBY mengkritik melalui media sosial, baik mealui akun Twitter maupun video.

Bela agama kok di Jakarta!

Image
Judul ini bukan datang dari saya. Seorang sahabat di daerahlah yang menautkan ini di laman Facebooknya.  Dalam laman komentar, tak lupa dia menyebut tidak dalam posisi membela Basuki T Purnama (Ahok) yang menjadi target demostrasi 4 November mendatang. Menurut dia, yang dilawan oleh setiap agama adalah penindasan. Juga saya masih menikmati secangkir kopi dan memikirkan tautan Facebook dari rekan kantor. Dia menulis begini 'Makin serem-serem isi timeline Facebook... udah kaya di jalur Gaza...' Duh Tuhan, jangan deh. Deliver us from the tempation!  Itu celetuk saya dalam hati.