Gereja Ayam, simbol kebangkitan pribumi
![Image](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6upKxer-XRtgc97EpnLnBu90I32J3S8iwOw6bev2vHIDUZKEaMnqRpCEpfCBTNuzwEVXZf0XZ3OjprlFIpbWc1UJ9XTXQKN_prjHdVrJ_H-ructgFIGkLibVZSKelZhO4XUkDtg2WLUU/s320/gereja-ayam-simbol-kebangkitan-pribumi-katalangit.jpg)
KeberadaanGereja Ayam, Jl. H. Samanhudi No. 12, Pasar Baru, Jakarta Pusat yang kinimilik Jemaat PNIEL (Gereja Protestan Indonesia Barat) di kawasan Pasar Baru menjadi saksi penyebaran Kekristenan di tanah air pada zaman kolonial Belanda. Gereja Ayam merupakan warisan budaya, sejarah dan bingkai penyebaran Kristen Calvinis di Indonesia. Sejarah juga tak bisa memungkiri jika penyebaran agama Kristen di Indonesia berbarengan penjajahan. Ketika serikat dagang Belanda, Vereenidge Oost Indiesche Companignie (VOC) melebarkan sayapnya di Batavia (sebelumnya di Ambon, Maluku), sejak saat itu pula Gereja Protestan diperkenalkan kepada pribumi. Para pendeta melayani jemaatnya dari Belanda tetapi juga menyebarkan Injil dan mengadakan pembaptisan kepada orang pribumi. Menurut Ketua Majelis Jemaat PNIEL, Pdt. Adriano Wangkay, ketika Jan Pieterzoon Coen diangkat menjadi Gubernur jenderal Batavia pada 30 Mei 1969, gereja sepenuhnya dibawah kendali VOC. Semua pembayaran gaji, pengangkatan dan pe...